Minggu, 26 April 2015

Jangan Tinggalkan Kompor Gas Dalam Keadaan Hidup



GADINGAN (27/04/2015) – Seiiring dengan perkembangan jaman, saat ini masyarakat seolah dimanjakan dengan semua peralatan yang serba praktis dan instan, tidak terkecuali komponen peralatan memasak.
Kalau pada jaman dahulu untuk memasak, masyakat banyak menggunakan kayu bakar, arang dan minyak tanah, namun pada saat ini sudah beralih ke Gas dan masyarakat menggunakaannya untuk berbagai keperluan memasak, namun masyarakat juga dihimbau agar hati-hati, karena kalau tidak sesuai aturan pasti akan menghadapi bahaya yang tidak diinginkan.
 
Seperti yang dialami Bapak Hartoyo (37), Ketua RT 03 RW 08 Gadingan, pagi itu  sekitar pukul 05.30 (23/04) dia mengalami luka bakar kedua lengannya dan sebagian pahanya yang disebabkan terkena tumpahan minyak goreng panas.

Bermaksud menyelamatkan wajan (tempat menggoreng) yang terbakar karena ditinggal istrinya menyiapkan keperluan yang lain, istrinya lupa kalau diatas kompor gas dia menggoreng sesuatu dan akhirnya api masuk ke tempat gorengan, beruntung suaminya segera bertindak cepat dan tidak terjadi kebakaran yang lebih hebat, walau dia sendiri terkena tumpahan minyak goreng panas. Setelah mendapat pertolongan dan pengobatan dari rumah sakit daerah wates, sekarang kondisinya sudah membaik. Jelas Hartoyo

Dengan adanya kejadian tersebut,  Minggu sore (26/04) warga dari RT 01, 02, 03 dan 04 bersilaturohim ke rumah Bapak Hartoyo untuk menjenguk sekaligus mendo’akan agar segera sembuh, sehingga segera dapat beraktifitas kembali. Harap Bapak Sukirman mewakili warga.

Usai menjenguk Bapak Hartoyo, rombongan melanjutkan silaturohim ke rumah Bapak Suryadi yang juga Ketua RT 01 RW 08.

Dijelaskan Bapak Suryadi,  ayahnya Bapak Pawiro Semito (90), mengalami sakit yang sudah berjalan sebulan lalu  diawali sakit mata akibat kena blarak (daun nyiur yang kering) kemudian berlanjut ke diare dan sempat muntah-muntah, namun kondisinya saat ini sudah membaik setelah mendapatkan perawatan baik dari puskesmas, rumah sakit daerah wates dan sarjito.

Pada kesempatan ini yang tampak adalah semangat dan jiwa gotong royong, kepedulian antar sesama warga yang dilandasi rasa kekeluargaan. Diharapkan kedepan, khususnya bagi generasi penerus, semangat ini tetap dilestarikan dan ditingkatkan. (br).


HUMAS G4
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar