GADINGAN (19/04/2015) – Sampah yang berasal dari lingkungan keluarga
apabila dikelola dengan baik dan benar akan menjadi nilai tambah ekonomi. Hal
ini disampaikan mahasiswa UGM melalui koordinatornya Sisiana Noorbandita mewakili
7 orang temannya, pada acara Pelatihan Pemanfaatan Limbah yang diselenggarakan
di rumah ibu Hj. Suharto, sore tadi Minggu (19/04).
Lebih lanjut
Sisiana menyampaikan, hingga saat ini sampah keluarga masih
saja menjadi masalah yang tak terselesaikan di wilayah Gadingan, meskipun
tradisi bersih-bersih telah menjadi bagian dari warga, namun sampah yang
dihasilkan hanya dikumpulkan dan dibuang ke tempat lain (misalnya TPA), dengan
kata lain hanya memindahkan masalah dari lingkungan satu ke lingkungan lain,
padahal telah di instruksikan oleh Bupati
Kulon Progo melalui program
zero residu, yang berarti seluruh sampah yang dihasilkan
keluarga dikelola dan dimanfaatkan, sampah organik menjadi kompos, sedangkan
yang bersifat unorganik
dapat dikelola secara 3r, reuse, reduce, recycle. Jelasnya.
Sementara Ketua
jejaring pengelola sampah se Kulon Progo, bapak Wartana menyampaikan sosialisasi
lingkungan mengenai pentingnya melakukan pengolahan sampah yang
diawali dengan memilah sampah dari setiap keluarga.
Lebih lanjut
Sisiana mengatakan, melihat permasalahan tersebut, tim KKN
dari UGM yang ditugaskan diwilayah Gadingan, mengusulkan salah satu program
yaitu pengolahan limbah plastik berupa kerajinan kreatif.
Sore ini tim KKN
UGM memberikan pelatihan kerajinan berupa bros dengan bahan sampah plastik. Peserta terlihat antusias
mengikuti dan mempraktekkan instruksi
yang diberikan oleh pembicara.
Acara yang
diikuti sekitar 50 ibu-ibu PKK Gadingan, diakhiri kesanggupan
ibu-ibu untuk melanjutkan pelatihan dengan bentuk
kerajinan dan materi lain.
HUMAS G4
Tidak ada komentar:
Posting Komentar